Bayi dengan 3 Orangtua Biologis, Mungkinkah?
Meski kontroversial, ilmuwan akhirnya menemukan cara untuk mencegah penyakit genetik yang serius baik karena keturunan maupun akibat kesalahan mitokondria (struktur di dalam sel).
Ilmuwan dari Newcastle University menggunakan teknik tiga orangtua biologis untuk mencegah gangguan genetik serius, penyakit yang banyak dialami sejak kanak-kanak.
Teknik ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan “cellular batteries” yaitu mitokondria yang dapat menyebabkan gagal jantung, hati, masalah neurologis (saraf) dan kondisi otot lainnya. Kesalahan-kesalahan ini akan diganti dengan sel sehat yang diambil dari embrio sumbangan.
Dengan teknik ini seorang anak akan mewarisi bahan genetik dari tiga orangtua. Ibu dan ayahnya akan menyumbang sebanyak 99,8 persen DNA dan sisanya yang sedikit dari donor mitokondria perempuan lain.
“Teknik ini berpotensi membantu keluarga dari risiko penyakit yang disebabkan oleh kesalahan mitokondria sehingga bisa memiliki anak yang sehat. Meskipun studi lanjutan masih diperlukan,” ujar Doug Turnbull yang memimpin penelitian, seperti dikutip dari Timesonline, Rabu (21/4/2010).
Sedikitnya satu dari 200 anak di Inggris lahir setiap tahunnya mengalami mutasi genetik pada mitokondrianya. Efek yang ditimbulkan bisa ringan tapi ada juga yang menyebabkan penyakit dan tidak bisa disembuhkan. Mitokondria adalah tempat respirasi sel yang berfungsi sebagai tempat penghasil energi.
Dalam teknik ini, embrio dihasilkan melalui proses bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization) dengan menggunakan sel telur dan sperma dari ayah dan ibunya.
Setelah fertilisasi dua bakal calon inti sel (pronuclei) dari sel telur dan sperma terjadi, maka bagian yang mengandung DNA orangtuanya akan dihapus dan disuntikkan ke dalam embrio sumbangan yang memiliki mitokondria sehat dengan pronuclei yang sudah dihapus.
Pada percobaan ini para ilmuwan menunjukkan bahwa sekitar 8 persen dari embrio yang diubah tersebut bisa tumbuh normal ke tahap blastocyst yang mengandung 100-150 sel. Hal ini menunjukkan bahwa embrio ini bisa bertahan. Para ilmuwan berharap hasil yang didapatkan bisa lebih baik dengan memiliki embrio normal.
“Apa yang kami lakukan seperti mengganti baterai pada laptop, tidak ada informasi pada hard drive yang diubah. Seorang anak akan tumbuh dengan mitokondria yang benar dan sehat, tapi semua informasi genetik lainnya tetap berasal dari ayah dan ibunya. Hal ini hanya untuk mencegah terjadinya penyakit genetik yang serius,” ungkap Prof Turnbull.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature dan studi ini sendiri dibiayai oleh Welcome Trust, Medical Research Council dan Muscular Dystrophy Campaign.
Sumber : Detik.com
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.